Pada akhirnya Bram pergi seorang diri. Ia tidak membawa bawahannya tadi, ataupun pengawal suruhan Fania. Ia hanya ingin berangkat sendiri sambil menyetir. Entah kenapa Bram jadi sangat ingin pergi ke tempat pelatihannya.
Setibanya di tempat pelatihan, Bram menemukan segerombolan orang dengan menggunakan motor gede berwarna merah cerah. Mereka kompak membawa cerulit, parang, batu, dan lain sebagainya yang membuat tempat pelatihannya jadi rusak. Bram mengeluh dari kejauhan. Ia sengaja tidak menghampiri atau menunjukkan dirinya di hadapan mereka karena ia takut tiba-tiba dihantam.