Tidak bisa dipungkiri. Hati Naya sekarang sudah melembut. Entah kenapa ia merasa jika Dito sangat dekat dengannya. Bukan dekat karena jarak ataupun karena yang lainnya. Tapi keterikatan hatinya yang tidak bisa digugat lagi jika dirinya mencintai Dito. Bukan karena Dito sahabatnya, tapi karena Dito sudah ada di dalam hidupnya sejak dulu. Tidak mungkin ada pria lain selain Dito dan Seno. Jika Seno sudah tiada, Dito tetap masih ada.
"Tapi aku takut jika Dito lah yang akan menolakku. Aku katakan pada mama aku siap menjadi istrinya, dan bagaimana jika Dito yang menolakku? Aku bisa malu." ungkapnya dalam batin. Tentu Naya merasa cemas dan khawatir. Karena belakangan ini hubungannya dengan Dito kurang baik. Ia tidak pernah lagi disapa, ataupun dibalas sapaannya oleh Dito. Selama beberapa waktu ini ia terus bersabar menghadapi sikap Dito yang datar dan dingin.