"Tapi ini adalah bukti yang nyata, tuan Bram Dristamto Xei. Tidak ada yang bisa mengelak atau membela kejahatan Naya lagi. Naya ini adalah wanita yang manis, namun di dalamnya penuh kebusukan. Ia tidak menjadi dirinya sendiri, dan hanya ingin pujian orang-orang di sekitarnya. Munafik!"
"Cukup, Bianca! Aku tahu bagaimana menantu kesayanganku, dan aku tahu bagaimana dirimu. Apa jangan-jangan, semua ini adalah otakmu? Kamu yang menggerakkan semua ini, dan kamu yang merencanakan semua ini. Memalukan!" balas Bram tak terima menantunya diperlakukan seperti itu.
Dinda setuju dengan apa yang diungkapkan Bram, malah ia pun ikut berbicara jika dirinya tidak suka dengan cara Bianca dalam memfitnah Naya. Ia pun sampai membongkar semua kesalahan Bianca di depan semua orang. Meskipun mereka sudah tahu, tapi Bianca merasa malu jika dipermalukan atau diingatkan lagi sekarang.