Di malam harinya, Bram masih ada di kantor. Ia gelisah dengan semua yang sedang terjadi dengan perusahaannya. Namun, ada satu pengganjal yang dirasanya sekarang. Ia rasa ia harus menceritakan masalahnya pada Frans. Meskipun malu, tapi ia lakukan demi kebebasan hatinya.
"Ayah, ayah. Tolong dengarkan aku. Aku sedang dalam masalah. Perusahaanku sekarang sedang ada dalam masa tenggang. Aku tidak menyangka jika ternyata aku akan menginjak masa kritis ini. Pemasukan di perusahaan Dristamto Xei tiba-tiba melonjak turun, aku takut jika nanti para karyawanku dirumahkan."
Bram langsung menghubungi Frans. Meskipun Frans sudah beristirahat, tapi Bram terus menghubunginya hingga Frans mengangkatnya.