"Apa masakan terspesialmu sudah ada yang mau?!" tanya Dinda saat Naya kembali ke dapur.
Naya menggeleng. Aksinya sekarang tidak selancar aksi Dinda. Dengan mudah Dinda memberikan masakan ter-spesialnya kepasa orang yang tak dikenal. Dan orang tak dikenalnya itu pun sangat menerimanya dengan baik.
Dari sini Dinda tidak percaya kenapa sasaran Naya tidak mau menerima. Padahal jika dilihat dari tingkat chef, Naya jelas mengunggulinya. Dari segi rasa pasti lebih lezat milik Naya, dan dari segi tampilan lebih menarik milik Naya.
"Terus sekarang makananmu mau dikenamanakan?" tanya Dinda yang langsung dijawab oleh Naya dengan sebuah gelengan.
"Ah, Dito! Kesini." panggil Dinda saat Dito kembali masuk ke dapur.
Naya yang merasa heran langsung menghentikan aksi Dinda, karena ia tidak mau Dito jadi kepedean dengan apa yang akan dilakukan Dinda. Tapi Dinda tetap mengabaikan Naya dan fokus pada Dito yang sedang menghampirinya.
