"Dito, apa yang kamu lakukan? Disini banyak orang. Tidakkah kamu bersikap biasa saja?!" geram Naya.
Dito tersenyum manis, "Aku hanya ingin menyapa jagoanku, Naya." tuturnya. Naya menguatkan tatapannya, ia tidak bisa jika Dito mengatakan anaknya bersama Seno adalah jagoannya.
"Maksudku … aku ingin menyapa jagoan kita semua. Jadi aku harap kamu tidak marah." Dito membenahi ucapannya. Lantas Naya pun memberikan anaknya kepada Dito agar semua pekerjanya tidak berpikiran aneh-aneh.
Naya dan Dinda berlalu masuk ke pusat pemberitahuan publik. Ia akan memberitahukan kepada tim pemberitahuan publik agar bisa mengumumkan jika hari ini akan ada menu istimewa buatannya dan temannya. Seketika tim pemberitahuan publik itu membulatkan kedua matanya. Ia pun merasa senang karena bosnya bisa berkontribusi langsung untuk restorannya.