Saking kesalnya Seno bangkit setelah menggebrak mejanya dengan gebrakan yang kasar. Hal ini memancing emosi Bram selaku ayah kandungnya. Bram ikut bangkit dan menyiram Seno dengan air putih.
"Apa-apaan, kamu? Kamu tidak lagi menghargai keberadaan orang tuamu? Berani-beraninya kamu menggebrak meja yang tidak bersalah."
Naya langsung melindungi suaminya. Ia melerai keduanya agar tidak saling adu jotos. Terlebih ia meminta kepada Seno yang memang seharusnya tidak bersikap seperti itu. Berbeda dengan Naya, Bianca justru menunduk karena ia tahu amarah Bram akan semakin memuncak setelah kedua matanya membulat sempurna.
"Pi, sudah. Ini acara dinner kita. Kamu gak usah terus-terusan memarahi Seno." bujuk Fania. Ia tidak bisa tinggal diam. Drama yang dibuatnya harus se-wah yang ia perkirakan.