"Hai! Boleh gabung?!"
Kedua mata Ranti mengawasi gerak-gerik Sisil yang kembali gabung dalam perkumpulan Naya dan Aisya. Saking tidak mau Naya kenapa-napa, Ranti sampai duduk berpindah tempat di samping Naya. Ia bahkan sedikit merapatkan duduknya dan tersenyum dengan senyuman yang tak biasanya ditampilkan seperti itu.
"Kamu kenapa sih, Ran?!" heran Naya.
Selama ia kenal dengan Ranti di Denmark, sikapnya tidak seperti itu. Justru ia selalu melihat sikapnya yang kalem dan anggun. Meskipun kalem dan anggun, tapi tidak mengurangi ketegasannya sebagai pengawal. Namun kali ini sangat berbeda. Ranti jadi cengengesan dengan wajah yang terlihat membingungkan.