"Tenang, neng. Gak usah hiraukan Zaina sama neng Mauren. Bibi sama Bi Mirna akan menjaganya dengan baik,"
Naya tersenyum mendengarnya. Kemudian ia menatap ke depan untuk menikmati suasana kota tua di Denmark dengan berkeliling menggunakan delman. Ia merasa jika dirinya sedang berpacaran dengan Seno, pacaran yang tertunda.
Rasa lelah setelah berkeliling sekarang jadi hilang. Berkeliling menggunakan delman rasanya lebih baik daripada berjalan kaki. Namun lebih enak lagi ketika naik delman setelah berlelah-lelah seperti apa yang dilakukan Naya dan yang lainnya.
Ketika mereka menikmati suasana kota tua dari atas delman, tiba-tiba ada yang lebih memikat hati Naya. Ia melihat kue yang dijual, rasanya Naya ingin sekali memakan kue itu. Dan itu diwujudkan oleh Seno.
"Eh, ko berhenti di sini?!" tanya Naya ketika delmannya berhenti di depan rumah tua penjual kue.
