Semuanya bersorak sorai, mereka pun puas dengan masakan Sunda yang dibuat sangat kental dan khas oleh Naya. Naya tidak sedikitpun merubah kealamian dari makanannya dan justru ia semakin menonjolkan keberagaman bumbunya.
Trimus kembali berteriak, "Tepuk tangan untuk chef cobek!"
Semua orang yang ada di sana bertepuk tangan dengan kompak. Bahkan mereka memanggil chef cobek layaknya suporter yang sedang mendukung club bola. Naya sangat terharu dengan dukungan teman-temannya, tapi ada saja diantara mereka yang tidak suka. Menganggap Naya dipuji terlalu berlebihan dan terlalu diistimewakan.
"Anak emas, padahal cuma gitu aja aku juga bisa." gerutu seorang wanita yang sebelumnya menyangkal jika Naya tidak benar-benar mencintai Seno dan mencintainya hanya karena harta.
Di sini Aisya tidak mendengar gerutuannya karena suasana di sana terlalu ramai dengan sorakan teman-temannya.