Dengan langkah yang santai Naya meraih cobeknya dari dalam tasnya. Ia menyimpannya di dekat jendela yang terbuka, lalu menatapnya dengan penuh perasaan.
"Ibu, Naya sekarang sudah ada di Denmark. Seno memperlakukanku sangat baik. Papa Bram pun tulus menyayangiku. Kalau saja ibu masih ada, sudah pasti aku akan memeluk ibu dan bercerita banyak hal." lirih Naya.
Bukan hanya satu kalimat, dua kalimat saja yang diungkapkan Naya. Tapi puluhan kalimat bahkan lebih, ungkapannya itu pasti bisa dibuat cerita jika Naya berniat.
Setelah puas menceritakan banyak hal kepada cobeknya, ia meraih handphone-nya dan memotretnya dengan background pemandangan Denmark. Foto ini akan menjadi kenangan indah baginya, dan akan menjadi kisah menarik untuk diceritakan kepada anak-anaknya nanti.
"Dor!!"
"Arrggghh!!"
"Cobekku!"