"Sayang, kamu jangan percaya sama papa, ya. Papa bohong, cuma kamu ko isttriku, bener deh." bujuk Seno.
Naya menatap kedua mata suaminya, lalu ia tertawa melihat Seno yang panik seperti itu. Sejak pertama Naya memang tidak percaya akan ucapan papanya, namun ia ingin melihat reaksi suaminya dan usahanya dalam meyakinkannya. Seno yang malah ditertawakan kebingungan dengan sikap istrinya.
"Aku percaya, mas. Kamu gak usah takut kaya gitu, bener deh aku sangat percaya. Tapi kalau nanti kamu malah menghianatiku, aku gak akan biarin kamu kenal aku lagi, ya."
Seno mengangguk merespon ucapan Naya, tentu ia tidak akan mengecewakan istrinya yang sudah lama ia taklukan. Bermodalkan ketulusan dan kesungguhan, akhirnya Naya bisa ia dapatkan.