"Iya, bi. Yang Naya gendong ini adalah bayi, bukan yang lainnya. Apakah bibi sudah siap membantuku untuk mengurus baby mungil ini?" tanya Naya sambil menaik turunkan kedua alisnya. Ia masih belum menyangka jika dirinya bisa membawa seorang bayi ke rumah megah suaminya. Setiap hari, setiap waktu, dan setiap nafas ia akan menemukan malaikat kecil berada di sampingnya.
"Ohooo, tidak boleh ditanya lagi, sayang. Bi Nemi sangat wajib membantu kita mengurus baby ini ketika sedang sibuk, karena bi Nemi sudah kita anggap seperti ibu sendiri. Jadi bagaimana, Bu?!" ledek Seno dengan mata jahilnya.