Bianca geram dan langsung mencekal tangannya menggantikan tangan Naya, ia benar-benar tidak menyangka jika ternyata Dinda seberani itu kepadanya. Ia pikir Dinda akan jauh lebih menghargainya dibandingkan dengan Naya. Tapi ternyata itu salah besar, ia sudah dipermalukan di depan semua muridnya dengan membentaknya seperti itu.
"Jangan mentang-mentang coach di sini lebih tinggi, ya. Sehingga coach mampu membuat kita tak berdaya. Padahal kita diam bukan benar-benar tak berdaya, tapi melihat sampai mana coach bersikap serendah itu kepada Naya. Coach sirik ya lihat Naya menjadi istri dari tuan Seno, pria seorang CEO sekaligus anak dari tuan Bram Dristamto Xei. Kalau sirik itu bilang aja, chef jangan bersikap seenaknya seperti ini. Pelatihan kita jadi terganggu karena sikap kekanak-kanakan coach." cecar Dinda tanpa henti.
"Sekarang pake cekal-cekal tangan aku lagi. Belum pu…,"
