Selepas dinner yang bisa dikatakan berhasil, Bram mengajak anak dan menantunya untuk bisa berkumpul lagi di ruang keluarga. Mereka menonton tv bersama sambil menemani Mauren yang terus mengoceh dengan bahasanya yang tidak dapat dimengerti. Di malam ini setelah kejadian pusing tadi, Fania benar-benar tidak menolak atau pun mengomeli Naya dan Mauren lagi. Di dalam hatinya seperti ada ketenangan namun tetap diselimuti keganjalan yang Fania sendiri pun tidak tahu itu apa.
Di sana, Bram menanyakan papanya kepada Naya. Apakah Frans menghubunginya atau tidak ketika Naya mengalami kejadian kemarin. Naya pun menjawabnya dengan anggukan, lalu Seno menambahkannya jika eyangnya memang selalu menanyakan kondisi Naya.
"Dia tidak marah?!" tanya Bram lagi.