"Ngapain kalian ke sini? Belum cukup apa kalian membuatku kesal? Terlebih kamu yang sudah membuat Seno menjadi seperti ini, virus apa yang sudah kamu berikan kepada anakku, hah?!"
Saat Naya dan Seno datang, Fania langsung mencercanya habis-habisan. Namun keduanya tidak lagi memasukkan ocehan Fania ke dalam hati, mereka harus bergandengan tangan agar Fania kembali normal. Rasa sakit yang selama ini Naya dapat dari ucapan mama mertuanya tidak ada artinya jika dibandingkan dengan kerinduannya pada sikap mama mertuanya yang dulu. Rasa sakit ini akan terus berlanjut jika mama mertuanya tidak kunjung membaik.
"Assalamu'alaikum, mama mertuaku yang aku cintai. Kami akan menginap di rumah mama, kita akan dinner bareng. Papa juga sudah menunggu kita sejak tadi," ucap Naya dengan wajah yang manis.
Fania menggeleng, "Tidak mungkin. Papi tidak mungkin mengajak kalian dinner tanpa memberitahuku dulu, aku tidak terima ini." oceh Fania tak terima.