Saat Dokter keluar, Seno langsung menanyakan kondisinya. Ia tidak lagi sabar karena ingin tahu apakah Naya dan anak yang ada di dalam kandungannya baik-baik saja atau sedang dalam keadaan bahaya.
"Ini bukan lagi dalam kondisi bahaya, tuan. Bayi dalam kandungan sudah tidak bernyawa, dan kondisi sang ibu sekarang sangat lemah. Jadi mohon maaf, permisi." Dokter itupun berlalu setelah menjelaskan bagaimana kondisi keduanya.
Dada Seno langsung terasa sesak, lututnya bergetar tak lagi mampu menahan beban berat tubuhnya. Ia benar-benar tak percaya dengan semua ini, padahal baru saja ia merasakan kebahagiaan sebagai calon ayah bagi anaknya. Kedua mata Seno pun tak bisa lagi menampung air kesedihan, ia merasa hancur sehancur-hancurnya.
"Aku sudah gagal menjaga istriku sendiri, bayiku ... ba-bayiku sudah tak ada." lirihnya terbata-bata.