Naya membuang nafas lega, "Ternyata persyaratannya sangat mudah." batinnya.
"Oke, baik. Aku setuju dengan persyaratanmu, dan aku tidak akan pernah membantahnya." pungkas Naya dengan binaran mata kebahagiaan.
Rasa lega sudah Naya rasakan saat ini, sekarang ia tinggal fokus mencari dan mendapatkan lowongan nya kemudian ia harus berbicara kepada kedua mertuanya agar tetap memberikan doa untuknya. Meskipun ia masih tidak percaya akan ucapan Bianca, tapi rasanya ia harus tetap waras agar bisa menjalani hidupnya dengan sebaik mungkin. Ini hanyalah sebuah kesalahpahaman yang melibatkan dirinya, dan ia pun tidak akan melibatkan siapapun dalam menyelesaikan masalah ini, termasuk Dito. Naya akan berjalan sendiri dengan tekad kuat memperbaiki hubungan Seno dan coach-nya.