"Akhirnya aku bisa menghabiskan waktu di dapur juga!" teriak Naya saat dirinya mulai meracik bahan untuk kue kering.
Nemi yang ikut membantu Naya tertawa setuju dengan teriakan majikannya. Ketika ia hobi di salah satu bidang, maka rasa lelah akan musnah meski sebelumnya banyak pikiran dan kurang istirahat. Untuk menyemangati nona mudanya, Nemi menyiapkan buah-buahan segar dari meja makan. Naya sempat menolaknya karena ia bisa melakukan itu, hanya membuka kulit buah-buahan tentu Naya tidak awam dengannya. Tapi Nemi kekeuh membukanya dan menyiapkannya untuk Naya, sehingga ia bisa menikmatinya dengan puas.
"Ayo kita makan bersama," ajak Naya pada Nemi.
"Tidak, neng Naya. Silahkan saja,"
Mendengar itu Naya langsung cemberut, ia merasa dibeda-bedakan. "Bibi, Naya itu sama seperti bibi, dan bibi sama seperti Naya. Naya gak mau dipandang tinggi sama bibi, kita kan dulu kerja bareng. Lagian Naya tetap Naya yang dulu, ko." oceh Naya dengan sifat manjanya.