"Mas," panggil Naya saat mereka sudah selesai makan jagung cup yang dibeli Seno. Sebelumnya Naya sudah makan jagung cup, tapi karena suaminya juga membawakannya, jadi ia pun harus kembali memakannya.
"Mas," Naya memanggil Seno lagi yang hanya meresponnya dengan deheman.
"Ko gitu sih jawabnya, baru tadi pagi diingetin. Berarti kamu masih marah, ya. Ah gak seru," Naya menjauh dari Seno. Seno jadi panik dan berusaha mendekatinya lagi, padahal Naya bangkit Cuma mau membawa surat keterangan dirinya hamil. Tapi karena sudah terlanjur, ia membiarkannya dan Seno malah kembali duduk di sofanya.
Naya kesal melihat itu, ia kira Seno akan membujuknya, tapi ternyata tidak sama sekali. Seno kembali menikmati jagung cup tanpa mengajak Naya berbicara.
"Aku tahu kamu masih marah, tapi aku yakini kalau sudah dikasih ini kamu tidak akan lagi marah. Kekesalanmu terhadapku pasti akan musnah dan luntur seluntur-lunturnya." Oceh Naya sambil memberikan kertasnya pada Seno.