Di minggu ini Frans akan datang, dan Naya pun langsung bersiap untuk pindahan ke apartemen yang sudah disiapkan oleh Seno. Apartemen ini tidak jauh dari rumahnya, karena Seno sadar jika dirinya tidak bisa jauh dari Naya.
"Kalau ada apa-apa langsung telepon aku, ya. Nanti bi Mirna dan dua bodyguard kamu akan menemanimu di sana. Maafkan aku jika sudah membuatmu tak nyaman seperti ini, kamu harus pergi dari rumahmu sendiri."
Seno yang belum bisa melepaskan tangan Naya terus menatap matanya dengan lekat, ia akan jarang menemukan manik indah ketika dirinya bangun di pagi hari. Ia pun tidak akan mendengarkan sapaan pagi yang sangat lembut dan menenangkan darinya. Semua perlakuan Naya tidak akan terlihat untuk sementara waktu, ia berharap semoga saja eyangnya tidak lama berada di Indonesia dan segera memberikan izin kepadanya untuk bisa memilih Naya sebagai istrinya. Meskipun memang aslinya sudah menjadi istri sahnya.
