Karena merasa tidak perlu berlama-lama di sana, akhirnya Nemi pun pergi dengan sopan. Namun saat membuka pintu, Pakri ada di luar. "Heh, kamu lagi ngapain di sini? Kamu tahu tidak ada yang boleh naik ke lantai ini kecuali bibi, dan jikapun boleh kamu harus mendapat restu dulu dari tuan muda Seno." Oceh Nemi pada Pakri yang berwajah ketakutan.
"Aku mau ngaku sesuatu sama tuan Seno, sebelum terlambat." ucap Pakri dengan gemetar, ia menarik tangannya agar menjauh dari kamar Seno. Pikiran Nemi langsung beralih kemana-mana, ia heran dengan apa yang sudah terjadi dengan satpam rumah majikannya.
"Kamu berbuat jahat di rumah ini?" tanya Nemi.