"Rigel!" panggil Leandra yang sudah sangat khawatir, dan kini ia sudah menangis karena ia benar-benar merasa sangat ketakutan jika Rigel tidak bisa selamat bahkan setelah ia coba untuk selamatkan.
Perawat yang ada di ruangan itu juga sama bingungnya apalagi melihat keadaan Leandra yang seperti itu rasanya membuat mereka semakin iba.
Kini, Leandra mencoba untuk membangunkan Rigel kembali setelah semua usaha ia coba, hanya dengan doa saja Leandra sudah sangat pasrah karena keadaan tersebut.
Rigel tidak kunjung sadar juga, walaupun lukanya sudah ditangani tetapi Rigel masih seperti semula.
Leandra hanya menunduk seraya memegangi jemari Rigel dengan menangis.
"Rigel, bangunlah jangan bercanda, kamu pasti bangun kan?" Leandra terisak ssendiri di dalam bangsal itu.
Beberapa perawat itu meninggalkan Leandra dan Rigel, hingga tidak lama kemudian akhirnya Rigel pun mulai membukakan bola matanya dan tersenyum pada Leandra.
"Kamu kenapa menangis?" ucap Rigel yang baru saja siuman.