"Jangan marah, Dokter. Ini hanya acuan supaya semangat saja."
"Kalian ini ada-ada saja, kerja sana."
"Kayaknya dengar cerita Dokter sama Dokter Rigel itu lebih seru!"
Semangat perawat muda itu terus membara mengenai kehidupan pribadi Leandra dan Rigel. mereka begitu antusias sekali, padahal hanya hal-hal yang kecil saja Rigel lakukan untuk Leandra. Tetapi, reaksi mereka berlebihan sekali.
Mereka kembali bekerjsa seperti semula, dan terus bekerja hingga petang.
"Permisi saya mau tanya ruangan Dokter Rigel di mana?" tanya seseorang yang memakai jas hitam rapi pada bagian adminitrasi di depan.
"Ada di lantai 3, ada yang bisa dibantu?"
"Saya ingin bertemu untuk membahas kerja sama yayasan."
"Mohon maaf, jika terkait yayasan mungkin bisa langsung pada wakil ketua yayasan saja biar saya antar, Pak."
Bapak tersebut mengernyitkan keningnya ketika perawat tersebut mengatakan hal demikian.
"Saya bertemu langsung ketuanya saja, biar antar ke ruangannya jangan dengan Pak Wisnu."