Rigel menghela napasnya, dan Seno seperti menyadari sesuatu.
"Oh okay, maaf. Enggak usah dijawab."
"Hubunganku dengan istriku ini belum lama juga berjalan baik seperti ini, Sen. Harap maklum saja. Lagi pula menurutku memiliki keturunan dan tidak itu sudah ada yang mengaturnya."
"Benar sekali, seperti aku sekarang juga. Masih sendiri sampai sekarang."
Mereka terus berbincang-bincang karena cukup lama sekali tidak bertemu.
"Terima kasih sudah menyempatkan memberikan materi di sini," ucap Seno yang hendak berpamitan.
"Santai sajalah, seperti dengan orang lain saja. Pamit ya," Seno mengangkat tangannya dan melangkah kakinya ke lantai bawah untuk pulang.
Setelah itu Rigel pun melanjutkan pekerjaannya. Saat ini ia memang tidak memiliki jadwal operasi, namun memeriksa pasien lainnya sangat banyak juga. Tetapi, setidaknya ia memiliki waktu untuk bersistirahat.
"Leandra," panggil Rigel ketika bertemu dengan Leandra.