Rigel menganggguk-anggukkan kepalanya seraya menyuapi Leandra dengan penuh perhatian.
Leandra menghela napasnya.
"Kenapa menghela seperti itu?"
"Enggak, aku nggak nyangka saja bakal seperti ini."
"Terpenting sekarang membaik, tadi juga Leonal di sini, belum lama dia pulang ada rapat mendadak."
"Oh anak itu ke sini juga ternyata."
"Pasti, kamu kan kakaknya, dia juga khawatir."
"Iya, pak dokter."
"Nanti kamu jangan kaget setelah ini."
"Kaget?"
"Iya, dengan statusmu yang berbeda. Semuanya sudah tahu, aku minta maaf."
"Tahu kamu suamiku, iya?"
Rigel mengangguk-anggukkan kepalanya, sebenarnya ia takut Leandra akan marah mengetahui hal tersebut.
"Mau bagaimana lagi, aku juga enggak bisa melarang itu, lambat laun semuanya tahu."
"Kamu enggak marah?"
Leandra menggelengkan kepalanya.
"Jadi sekarang aku bebas memeperlihatkan kamu di mana pun," ucapnya seraya tersenyum.
Rigel pun gemas pada istrinya, ia hanya mencubit hidung kecil milik Leandra.