Keheningan mulai terjadi dengan kesibukan masing-masing. Leandra terus berkutat dengan beberapa tugasnya. Rasanya tiada hari tanpa tugas.
Pukul 20.00
"Belum selesai?"
"Sudah, kenapa?" tanya Leandra yang melihat Rigel duduk di dekatnya.
Tidak ada jawaban dari Rigel. Ia merebahkan tubuhnya di atas sofa tersebut.
"Mau tanya boleh?"
"Bayar."
"Operasi itu susah banget enggak sih?"
Rigel hanya menjawab dengan suara dehaman saja. Kini ia memejamkan kedua matanya.
Sengaja tangan Rigel dicubit oleh Leandra, karena ia bertanya tetapi tidak ada jawaban.
"Apa Lea?"
"Aku itu nanya loh Rigel!"
"Susah."
"Masa? Kayaknya kamu enggak kesusahan."
Rigel menghela napasjya dan duduk tepat di sebelah Leandra, dengan posisi duduk yang menghadap Leandra.
"Jangan deket-deket!"
Rigel berada pada posisi yang semula.
"Kalau kamu belajar dan belajar pasti bisa, semuanya yang sulit akan terasa mudah kalau kamu menikmatinya."
"Cuma bilang itu kenapa harus deket-deket?"
"Biar kamu dengar."