"Apa Lea?"
"Berhenti dulu," seraya merengek dan membuka-buka tasnya.
"Laporan?"
Leandra menganggukkan kepalanya perlahan dan raut wajahnya yang kaget.
"Ya sudah kita putar balik."
Rigel segera memutar arah untuk kembali ke rumah.
"Ya Allah maaf ya, maaf banget."
"Iya, lain kali diperiksa."
"Kamu pasti marah kan?"
"Sedikit saja."
Leandra melayangkan tatapan kesal namun ia yang bersalah.
"Ya sudah enggak usah ke rumah enggak apa-apa."
Rigel terdiam, lebih baik untuk tetap diam saja dalam situasi seperti ini.
"Maaf aku jadi enggak enak, argh kenapa sih harus ketinggalan."
Tidak lama kemudian mereka sampai dan Leandra segera berlari ke rumah mengambil laporannya. Naasnya saat itu ketika ia hendak berlari ke mobil kembali ia terpeleset.
Bruk!
"Aww! Sialan!!"
Rigel melihat yang terjadi melalui jendela mobilnya. Segeralah Rigel berlari menuju istrinya tersebut.
Leandra meringis kesakitan antara malu, kesal dan sakitnya menjadi satu.
"Astaga Lea, kamu kenapa lagi."
