Kanaya baru duduk didepan ruang ICU bersama Nayra yang duduk disampingnya ketika dokter keluar dari ruang ICU.
"Pak Naren.." Dokter memanggil Naren yang tengah berbincang dengan Devan
"Iya pak." Naren mengajak Kanaya berjalan menuju kearah dokter
Nayra menganggukan kepala memberi dukungan kepada Kanaya dan mengatakan semua akan baik-baik saja. Kanaya menghampiri sang suami berjalan kearah dokter. Devan duduk disamping istrinya dengan senyum manisnya.
"Kami wanita hebat sayang. Mas bangga sama kamu." Devan memuji Nayra
"Makasih mas.. Mas.. Bisa nggak sih jangan senyum manis gitu?" balas Nayra
"Kenapa? Takut diabetes iya sayang?"
Nayra berdesis mendengar ucapan Devan, "Senyum manisnya di rumah saja kalau lagi sama Nay berdua. Jangan senyum manis diluar, nanti kalau ada yang suka sama mas gimana?" Nayra mengegrutu
Devan mengusap kepala Nayra yang tertutup hijab, "Bilang saja cemburu." Tukas Devan