Ardi dan Leo mendatangi rumah sakit tempat Kanaya mendapatkan perawatan. Wajah mereka bingung kalau melihat wajah pucat dan sedih Naren dan orang tuanya serta Mauren. Ardi dan Leo mendekat kearah Maen yang tengah terduduk lemas didepan ruang ICU.
"Gimana keadaan Kanaya, Ren?" tanya Ardi panik
"Siapa pelakunya? Katakan." Naren balik bertanya dengan emosi
"Rika." Sahut Leo
Naren mengepalkan kedua telapak tangannya hingga buku jarinya memutih menahan amarah dalam dirinya.
"Semua rencana kalian kan?" Naren menunjuk Leo dengan jari telunjuknya
"Sorry Ren. Gue sama sekali ngga tahu soal ini. Gue memutuskan untuk pergi menjauh dari hidup Rika mulai hari ini. Gue benar-benar nggak tahu dan nggak ikut campur rencana Rika. Gue ditelepon Ardi waktu gue otw ke bandara." Terang Leo
"L sabar Ren. Gue percaya sama Leo. Kita do'ain buat keselamatan Kanaya dan calon anak kalian. Emosi nggak akan menyelesaikan masalah Ren." Ardi menengahi perdebatan Naren dan Leo