Naren menurunkan Kanaya diatas tempat tidur dengan pelan lalu Naren mengunci pintu. Kanaya mengernyitkan dahi kalau Naren mengunci pintu.
"Mas.. Mau ngapain?" tanya Kanaya ketika Naren sudah berada disampingnya
"Mau meluk kamu. Boleh?" jawab Naren
Huft..
Kanaya menghela nafas lega. Ternyata apa yang ada dipikirannya salah. Kanaya berpikir Naren akan meminta lagi malam ini namun Naren hanya ingin memeluk. Jujur. Jika Naren meminta lagi malam ini, Kanaya belum sanggup karena bagian intinya masih terasa perih. Penyatuan mereka pertama kalinya semalam benar-benar luar biasa. Naren menggila. Apalagi ketika Naren melihat bercak darah diatas sprei mereka seketika senyum lebar diwajah Naren terlukis dengan indah.
Ya. Naren merasa bahagia ketika mengetahui Kanaya masih virgin. Itulah sebabnya Naren merasakan kesulitan ketika menerobos masuk kedalam milik Kanaya. Terasa sangat bahagia sekali hati Naren semalam. Naren beruntung bisa memiliki Kanaya seutuhnya.