Kanaya membuka mata perlahan kalau mendengar kumandang adzan subuh. Suara gemericik air dari luar masih terdengar jelas ditelinga Kanaya menandakan hujan masih mengguyur bumi sejak semalam. Kanaya membuka selimut yang menutupi tubuhny namun seketika Kanaya terkejut saat melihat dirinya dalam keadaan polos.
Ya. Kanaya baru menyadari jika semalam dirinya dan Naren telah menyatu. Kanaya tersenyum kalau mengingat penyatuan mereka semalam yang tidak hanya dilakukan kali. Kanaya pandangi wajah tampan yang masih tertidur pulas disampingnya. Tubuh Naren juga masih dalam keadaan yang sama dengan Kanaya, polos tanpa satu helai benang yang menempel ditubuh Naren.
Kanaya mengapit selimut untuk menutupi tubuhnya hendak beranjak ke kamar mandi namun rasa perih dibagian inti membuat Kanaya meringis.
"Awww.." Kanaya meringis pelan namun ternyata masih bisa didengar Naren yang sebenarnya telah membuka mata beberapa saat setelah Kanaya membuka mata