Naren langsung menuju ke dapur ketika masuk ke dalam rumah menghirup aroma wangi masakan. Tanpa perlu banyak berpikir, Naren tahu saat ini Kanaya tengah berasa di dapur memasak untuk makan malam mereka. Naren meletakan tas kerja dan jas kerjanya dikursi yang berada di meja dapur kemudian memeluk Kanaya dari belakang sembari mengecup tengkuk leher Kanaya.
Kanaya seketika reflek menoleh kebelakang ketika merasa ada yang memeluknya.
"Mas.." Kanaya mencebikan bibir saat mengetahui Naren yang memeluknya dari belakang
"Iya sayang.. Kenapa kaget gitu Ka? Kamu pikir siapa Ka?" balas Naren bertanya balik
"Aku pikir orang jahat masuk mas. Kamu hobinya ngagetin orang dari dulu." Kanaya memukul lengan Naren dengan spatula hingga Naren meringis
Kanaya menggigit kukunya merasa bersalah dengan Naren karena telah memukul Naren sedikit keras. Kanaya berpikir Naren benar-benar merasakan sakit, padahal itu hanya trik Naren saja.
