Kanaya mulai mengabsen siswa satu per satu setelah berdoa dan salam pembuka. Kanaya lebih senang mengabsen siswa satu per satu sendiri daripada mendengar laporan dari sekretaris kelas. Bagi Kanaya mengabsen sendiri lebih puas sekalinya mengenal dan komunikasi langsung dengan siswa itu.
"Naya.." ucap Kanaya menyebut nama Naya saat daftar hadir dibuku absen jatuh ke huruf J
Tidak ada tanggapan saat pertama kali Kanaya mengabsen dan menyebut nama Naya. Kanaya mengulanginya kembali.
"Naya Larasati Karenina.." ulang Kanaya
Masih tidak ada jawaban dari sang punya nama. Siswa saling menatap dan mengalihkan pandangannya kebangkitan Naya yang kosong.
"Naya belum hadir bu." Ucap Bagas sang kelas di kelas yang Kanaya bimbing
Kanaya mengedarkan pandangan ke sekitar kelas kemudian menatap bangku Naya yang masih kosong. Kanaya mengesahkan pelan.
"Ada yang tahu Naya kemana anak-anak?" tanya Kanaya