"Kita ke kamar yuk sayang."
Tak..
Satu jitakan meluncur di kening Arion dengan keras sehingga Arion mengaduh kesakitan. Benar-benar mengaduh kesakitan. Bukan pura-pura kesakitan. Arion menatap ke arah sang papa yang kini telah berdiri di sampingnya.
"Papa," desis Arion.
"Kenapa? Hem? Kamu enak-enakan sama istri. Papa dan mama yang harus menjaga anak kamu. Bagus sekali Arion," ucap papa Devan dengan ketus.
"Bukan Arion yang mau yah. Tapi Daren sendiri yang minta main sama nenek," balas Arion tidak mau kalah dengan sang papa.
"Mas." Dira mencoba memperingatkan sang suami.
Arion meringis menunjukan deretan gigi yang putih dan bersih. Dira memutar bola mata malas dengan tingkah laku suami yang selalu absurd itu. Dira beranjak dari duduknya lalu melangkahkan kaki menghampiri sang buah hati yang sedang bermain bersama dengan sang nenek.