"Astaghfirullah."
Papa Devan dan mama Kania terkesiap mendengar suara Arion yang masuk ke gendang telinga mereka. Sontak papa Devan dan mama Kania melepaskan pagutan di bibir mereka. Mama Kania membelalakan netra saat melihat keberadaan Arion, Dira dan cucu kesayangan mereka di depan pintu masuk dapur. Sementara papa Devan menunjukan cengiran khasnya setelah apa yang dilakukan bersama dengan sang istri ketahuan oleh Arion dan Dira. Lebih parah lagi ada cucu kesayangan di antara Arion dan Dira. Beruntung Daren tidak melihat apa yang sedang dilakukan oleh kakek dan neneknya saat ini.
"Papa ini iya kebiasaan," ucap Arion dengan kesal.
"Kenapa kalian bisa di sini?" bukan membalas ucapan Arion, namun papa Devan melontarkan pertanyaan kepada sang anak.