Dengan satu cangkir cokelat panas yang berada dalam genggaman telapak tangan yang lebar, Arion duduk di taman yang terletak di halaman belakang rumah sembari menatap langit yang tampak indah dengan cahaya bulan dan bintang yang bersinar dengan malam ini. Namun keindahan sinar bulan dan bintang tidak seperti apa yang kini tengah dirasakan oleh Arion setelah perubahan sikap Dira terhadap Arion hari ini. Helaan nafas berkali-kali terdengar dari bibir tanpa sentuhan nikotin itu.
"Kamu belum tidur Arion? Tumben.. Ini sudah pukul sebelah lho Arion," tanya Devan yang kini telah duduk di samping Arion.
Arion terkesiap saat mendengar suara bariton sang papa lantas Arion menoleh ke arah sumber suara yang kini berada di samping Arion.
"Arion belum mengantuk papa. Kenapa papa juga belum tidur? Nanti mama mencari papa lho," jawab Arion dengan berusaha bersikap tenang