Devan memutar kemudi mobil meninggalkan markas rahasianya dengan kecepatan sedang menembus jalanan ibu kota yang tampak lenang di waktu pagi menuju siang hari ini. Ya. Devan memutuskan untuk pergi meninggalkan markas rahasianya seperti apa yang diminta oleh sang istri setelah sang istri meminta kepada Frans salah satu dari anak buah Devan untuk memberikan hukuman kepada kedua orang tuanya hari ini.
"Kamu ingin kemana sayang?" tanya Devan saat mobil mereka kini sedang berhenti di lampu lalu lintas yang berwarna merah itu.
Kania menautkan kedua alis saat mendengar apa yang diucapkan oleh sang suami kepada dirinya saat ini. Kania menatap ke arah sang suami yang kini sedang menatap ke arah dirinya dengan tatapan lembut nan hangatnya itu. "Apa maksud mas?"