"Apa kabar Kania?"
Deg..
Tubuh Kania seketika membeku saat mendengar suara yang tidak asing masuk ke dalam indera pendengarannya. Sontak Kania memutar tubuh untuk mengetahui jika wanita yang kini sedang berada di belakang dirinya itu bukan sosok wanita yang ada di dalam pikirannya dan dikenali oleh Kania saat ini.
Duarrrr..
Kania tercenang saat melihat sosok yang kini sedang berada di hadapan dirinya saat ini. dua sosok yang benar-benar sangat dihindari oleh dirinya kini muncul di hadapan Kania dengan nyata dan bukan halusinasi semata karena Kania sempat menepuk pipinya dengan tangannya sendiri dan tepukan di pipi Kania terasa sakit di kulit mulusnya itu.
"Mama.." Kania memanggil amam kandungnya dengan nada lirih.
"Kamu masih mengingat mama? Mama kira kamu telah melupakan mama, Kania," balas mama Kania dengan nada sinisnya saat ini.
"Mama sedang apa di sini?" tanya Kania tanpa mempedulikan apa yang diucapkan oleh sang mama kepada dirinya.