Devan memutar kemudi mobil meninggalkan perusahaan dengan kecepatan penuh menembus jalanan ibu kota yang tampak lengang pagi menjelang siang hari ini. Devan merasa khawatir dan tidak tenang saat Adi menyebut nama sang istri yang mengingatkan kepada laki-laki muda yang tampan dan sukses itu jika masalah sang istri dan kedua orang tuanya belum selesai saat ini. Sungguh.. Devan tidak mengerti dengan apa yang kini ada di dalam hati dan perasaanya itu. Perasaan khawatir dan tidak enak itu seketika menyelimuti dalam diri Devan hari ini. Beruntung Adi sahabat baik sekaligus asistennya itu mengingatkan dirinya tentang sang isti yang masuk kuliah pagi hari ini.