Devan masih terjaga saat waktu menunjukan pukul satu pagi. Devan bahkan kini masih berada di ruang tengah apartemennya bersama dengan sang papa dan sang adik. Dua pria dewasa yang berbeda generasi itu kini tampak sedang gubdah gulana karena tidak bisa tidur tanpa kehadiran sang istri di samping dua laki-laki dewasa itu.
"Bagaimana jika kita main catur saja papa dan kak Devan?" tanya Sean yang mengerti dengan keadaan sang papa dan sang kakak malam ini.
Papa Devan menautkan kedua alis saat mendengar apa yang diucapkan oleh si bungsu. "Main catur?"
"Iya pa. Main catur. Sean kan tahu papa dan kak Devan tidak bisa tidur tanpa kehadiran istri papa dan kak Devan di samping kalian kan?" sambung Sean.
Papa Devan berdecak kesal saat mendengar apa yang diucapkan oleh si bungsu kepada dirinya saat ini. "Kamu akan merasakannya nanti jika kamu telah menikah Sean."