Pagi yang cerah untuk jiwa yang sepi. Mungkin satu kalimat itu cocok untuk Ferdi saat ini. Setelah melaksanakan sholat subuh Ferdi yang terbiasa untuk kembali bergelung di bawah selimut kesayangannya hari ini memilih untuk ke dapur memasak sarapan sendiri. Bibi yang ingin membantu Ferdi ditolak dengan halus oleh sang empunya rumah sehingga bibi memilih untuk mengerjakan pekerjaan lainnya.
Setelah menikmati hidangan sarapan, Ferdi memutar kemudi meninggalkan rumah menuju ke tempat kos Risa. Suasana jalanan pagi yang masih sepi saat penunjukan waktu berada tepat di angka enam memudahkan perjalanan Ferdi ke tempat kos Risa yang memiliki jarak tidak terlalu jauh dari rumah Ferdi.
Tok..
Tok..
Tok..
Suara ketukan pintu mencengangkan Risa yang sedang menikmati sarapan pagi ini. Kedua alis Risa saling bertautan saat suara ketukan pintu itu terus terdengar. Banyak tanya dalam benak Risa, namun Risa mencoba mengabaikannya. Risa melangkahkan kaki menuju ke depan untuk membuka pintu.