"Kenapa ke Jakarta? Jauh banget," tanya Disha bermonolog.
Sementara Ines menggigit bibir. Ia masih mencari-cari pria itu mengajaknya ke Jakarta. Ines sendiri takut, hal-hal indah sekaligus menyakitkan yang dulu ia dapatkan di sana akan terputar di kepalanya. Ia belum siap memberitahu Juan tentang ketiadaan orang tuanya dan jalan hidup yang ia tempuh selepas kepergian Juan.
Tidak. Ines tidak siap untuk itu. Ia tak suka dikasihani. Apa lagi oleh sosok di masa lalunya, pria itu jadi tau proses terjal yang Ines lalui sehingga bisa sampai di titik ini.
****
"Emang semalem belum dimasukin?"
"Belum, Mbak. Masih packing baju sama sepatu. Obat-obatan kayak begini belum soalnya semalem udah ngantuk berat."
Ines berdecak lalu kembali merias diri. "Ya udah beresin cepet, keburu Juan ke sini."
Memilih mengurai rambutnya yang bergelombang dengan jedai di atasnya, Ines tampil fresh hari ini. Ia akan melakukan penerbangan ke Jakarta sesuai ajakan Juan semalam.