Juan mengangkat kedua alisnya, menunggu respon dari wanita yang kini menatapnya dalam. Lama-lama ia melihat mata wanita itu berkaca-kaca.
Satu pelukan hangat Juan dapatkan dari Ines yang kini terisak di bahunya. Wanita itu memeluknya erat bahkan punggung Juan sempat terbentur sisi belakang sangkar.
"Aku nggak tau kenapa, tapi setiap ucapanmu selalu membuatku tenang. Tiba-tiba segala kegelisahanku hilang. Aku bahkan nggak peduli orang-orang di luar sana mau berpikir apa tentangku yang tiba-tiba memelukmu seperti ini. Terima kasih, Juan."
Kini beralih perasaan Juan yang tak karuan. Didekap tanpa aba-aba sedemikian erat membuatnya tak siap apalagi dengan untaian kalimat yang Ines lontarkan padanya. Demi apapun, ia tak pernah berpikir Ines akan bereaksi sedemikian baik dan...
Oh- ayolah, mendapat perlakuan seperti ini adalah jackpot sekaligus rejeki nomplok bagi Juan.