Ines hanya menganggukkan kepala sebagai ucapan perpisahan pada Saga yang kini hilang dibalik tembok.
Sedangkan pria yang hatinya merasa mengganjal itu tancap gas bergabung dengan ratusan mobil lain di jalan raya menuju rumahnya.
"Cari tau tentang seorang pria bernama Juan Ganendra, dia bekerja sebagai seorang fotografer di agensi tempatku bernaung," Saga menutup teleponnya pada seseorang yang entah siapa.
Kecamuk hati dan pikirannya masih saja menggerogoti Saga sampai-sampai ia tak bisa bunuh rasa penasaran yang ada.
Barusan pria itu menelepon salah satu informannya. Ya kita lihat saja info apa yang akan didapat Saga dari data email sang informan nanti.
****
Rasa nyeri di kakinya sudah berangsur membaik. Namun pikirannya malah semakin tak baik-baik. Ya gimana bisa baik? Orang disumpal dengan peristiwa yang sama sekali tak terpikirkan olehnya.