Ines terkekeh mendengarnya. Keduanya tengah bersantap di sebuah resto pinggir jalan. Tak cukup besar dan mencolok karena lokasinya yang masuk ke dalam gang. Tapi rasa yang diciptakan tak kalah dari resto bintang lima yang sering mereka kunjungi.
Fettucini di tempat ini pun memberikan rasa baru pada lidah Ines. Seakan punya keunikan dan khas tersendiri di tiap resep masakannya seperti kata Juan.
Ines baru tau selera makan Juan boleh juga, tak beda jauh darinya.
"Kamu suka daging ya ternyata?" tanya Ines.
Juan menggeleng lemah sembari memasukkan potongan steak ke dalam mulut.
"Kurang suka sebenarnya," ujar Juan saat suapan steak telah ia telan. "Aku tetap suka produk lokal seperti; sup ayam, nasi goreng, tumis tanpa campuran resep luar negeri, ya gitu-gitu."
"Terus kenapa pesan steak?"
Juan lantas terkekeh. "Pengin mencoba hal baru sama orang baru."
"Oh jadi aku orang baru?"
Ines sudah berani merespon umpan balik rupanya sobat.
"Mau disebut orang lama?" Juan bertanya balik.