Namun yang ia dapati malah Saga berjalan tergesa-gesa masuk kembali ke dalam rumah. Mendapat info dari Ines bahwa Saga pulang mendadak siang ini juga, membuat Disha cukup terkejut.
Tak lama Disha menjentikkan jarinya. Ah ya, ia tau sekarang.
Si asisten menepuk bahu bosnya yang masih terbengong di atas tikar.
"Do you think what I think?"
Ines tak mengerti maksudnya. "Apa?"
Disha meletakkan nampan bawaannya, lantas turut duduk lesehan di depan Ines.
"Kamu tau siapa mantannya Mas Saga?"
Ines menggeleng, hal itu malah membuat Disha kaget. "Kok ndak tau sih?"
"Harus?"
Please, ingatkan Disha bahwa ia memiliki bos yang teramat cuek terhadap urusan orang lain. Entahlah, itu disebut sebuah keberuntungan atau kebodohan.
"Ya ndak harus sih." Disha menggaruk pelipisnya. "Tapi masa kamu ndak kepo, Mbak? Sedikit infonya pun kamu ndak tau?"
