Ia ingin Oliv menjadi tangan kanannya untuk beberapa waktu ke depan tanpa masa kontrak. Yang sewaktu-waktu bisa ia putuskan semaunya.
Tangan kanan. Yah seperti asisten.
"Aduh, teteh malah basah kuyup nya. Kumaha ieu teh?"
"Hah? Kamu ngomong apa sih?"
"Oh, teh Olip gak ngerti basa sunda ya? Di Berlin gak diajari ya?"
Sementara Zico yang mengetahui adanya dua makhluk freak yang asik ngobrol tanpa berniat untuk masuk, segera berdehem keras.
Ya lagian, udah tau di luar hujan, buru-buru masuk dulu kek. Mereka berdua emang cocok banget, pikirnya.
Merasa tak dapat respon, ia berdehem sekali lagi lebih keras. Seraya menaikkan kaki kanannya di atas lutut kiri. Berlagak seperti CEO perusahaan yang angkuh dan berkuasa.
Sudahlah, Chris. Tak perlu menyembunyikan aibmu lagi. Aku sudah lelah menutupi kebusukanmu dari keluargaku. Jangan khawatir, ulah bejatmu takkan mengurangi reputasimu di keluarga Reagan. Bukan begitu, Dad?"
Oh betapa liciknya.