Astaga! Iya juga. Saga tersadar akan ucapan wanita di sampingnya ini. Mendengarnya menyakitkan hati, tapi itulah kebenaran yang tak bisa ia sangkal.
Perlahan pria itu melepaskan tangannya dari bahu Ines. Setelahnya ia jaga jarak kemudian memilih menggenggam tangan wanita itu.
"Yaudah ayo. Pilihin kemeja casual yang cocok buat aku."
Wanita yang rambutnya diurai ke belakang itu bukannya tak paham sikap Saga barusan. Bukannya ia tak punya hati saat mengatakannya. Namun memang hal itu harus ia lakukan agar Saga tak bertingkah berlebihan. Agar pria itu tak menganggap dirinya menerima semua perlakuan manis itu. Ini demi kesehatan mental keduanya. Demi kelanggengan persahabatan Ines dan Saga.
"Ini bagus nggak?" Tanya Saga setelah keduanya memasuki salah satu outlet pakaian branded.
"No, no! Nggak cocok. Kamu itu pake baju apapun nggak bakal cocok kalo bukan aku yang pilihin."
Saga pun mencibir. "Hm sombong. Mentang-mentang ngerti fashion style."