"Tania pergi seminggu yang lalu. Dia menyerah pada sakit yang menggerogoti tubuhnya selama ini. Dia pergi menyusul kedua orang tuanya, meninggalkan aku di sini yang... ah, kurasa aku terlalu banyak bicara, ya? Hahaha."
"Rei, maaf aku nggak tahu kalau Tania udah nggak ada. Aku sama sekali nggak kepikiran ke arah sana. Maaf banget kalau misal aku kembali membuka luka hati kamu atas kepergian Tania yang baru 7 hari lalu."
"Well, lupakan aja soal itu aku nggak mempermasalahkan kok. By the way, kamu sendiri ziarah ke makam siapa tadi?"
Wanita itu sebetulnya malas mengatakan ini tapi- ya sudahlah. "Aku ke makam orang tua. Ya sekedar bercerita akan peliknya masalah yang aku alami akhir-akhir ini. Meski terkesan bicara sama benda mati karena tak mendapatkan respon, tapi aku merasa lebih lega ketika aku bercerita kepada mereka. Sebab aku tahu mereka pasti mendengarnya di atas sana."
Eh, kebetulan apa ini?
"Bisa apa?"
"Bisa mendengarkan ceritamu."